
Duniamedan.com – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) resmi menggelar Operasi Keselamatan Toba sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas di wilayah Sumatera Utara. Operasi ini diawali dengan apel besar yang dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, pada Senin 2025). Dalam operasi ini, sebanyak 1.983 personel dikerahkan untuk mengawal jalannya kegiatan yang berlangsung selama 14 hari ke depan.
Dalam amanatnya, Kapolda Sumut menegaskan bahwa Operasi Keselamatan Toba bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berkendara, serta mengedukasi pengendara agar lebih tertib dan memahami aturan yang berlaku.
“Operasi ini lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif, di mana personel yang bertugas tidak hanya melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas, tetapi juga memberikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat,” ujar Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Sebanyak 1.983 personel gabungan dari berbagai satuan diterjunkan dalam operasi ini. Mereka terdiri dari personel Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres jajaran, serta didukung oleh instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, TNI, dan Satpol PP.
Kapolda juga mengingatkan para personel agar menjalankan tugas dengan humanis serta tetap mengutamakan keselamatan diri saat bertugas di lapangan. Selain itu, ia meminta agar operasi ini dapat berjalan efektif dengan mengedepankan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk media sosial dan pendekatan langsung di pusat-pusat keramaian.
Dalam Operasi Keselamatan Toba tahun ini, ada beberapa pelanggaran yang menjadi fokus utama penindakan. Di antaranya adalah penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, tidak memakai helm atau sabuk pengaman, melawan arus, serta berkendara di bawah pengaruh alkohol.
Selain itu, polisi juga akan menindak tegas pengendara yang menggunakan kendaraan tidak laik jalan, seperti sepeda motor dengan knalpot bising, kendaraan tanpa kelengkapan dokumen, serta pelanggaran batas kecepatan di jalan raya.
Salah satu sasaran utama operasi ini adalah jalur-jalur yang sering menjadi titik rawan kecelakaan di wilayah Sumatera Utara. Beberapa ruas jalan nasional, jalan provinsi, serta jalur-jalur alternatif yang sering digunakan oleh pengendara akan menjadi fokus utama pengawasan.
Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny Siregar, mengatakan bahwa selama operasi berlangsung, pihaknya juga akan melakukan razia kendaraan di beberapa titik strategis guna memastikan kepatuhan pengendara terhadap aturan lalu lintas.
Selain penindakan terhadap pelanggar lalu lintas, Operasi Keselamatan Toba juga akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, kampus, serta komunitas pengendara guna memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya keselamatan berkendara.
“Kami ingin membangun kesadaran masyarakat sejak dini. Karena itu, selain razia, kami juga akan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya disiplin berlalu lintas,” ujar AKBP Sonny.
Sementara itu, sejumlah pengendara di Kota Medan menyambut baik pelaksanaan Operasi Keselamatan Toba ini. Mereka berharap operasi ini dapat memberikan efek jera bagi para pelanggar lalu lintas dan membuat jalanan lebih aman bagi semua pengguna jalan.
“Kami setuju dengan adanya operasi ini, apalagi untuk menindak pengendara yang ugal-ugalan dan menggunakan knalpot bising. Semoga bisa membuat jalanan lebih nyaman dan tertib,” ujar Rahmat, seorang pengendara di kawasan Jalan Gatot Subroto, Medan.
Operasi Keselamatan Toba juga menjadi bagian dari persiapan menjelang arus mudik Lebaran yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Dengan adanya operasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya keselamatan di jalan raya.
Kapolda Sumut menegaskan bahwa operasi ini bukan semata-mata untuk memberikan sanksi, tetapi lebih kepada upaya pencegahan agar kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisir. Ia berharap, setelah operasi ini berakhir, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas akan semakin meningkat dan angka kecelakaan di Sumatera Utara dapat ditekan secara signifikan.