
Duniamedan.com – Presiden Prabowo Subianto mempercepat realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar dapat mencapai 6 juta penerima pada akhir Juli 2025, lebih cepat dari target awal yang direncanakan pada Agustus 2025. Percepatan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.
Hingga pertengahan Februari 2025, program ini telah menjangkau 770 ribu anak, dengan proyeksi mencapai 1 juta penerima pada akhir bulan ini. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tetap berada di jalur yang tepat dalam menyukseskan program-program unggulan yang telah dijanjikan sejak awal masa kepemimpinannya.
“Kita di atas jalan yang benar dan saya terima kasih kepada menteri-menteri saya, para menko. Ada orang-orang pintar. Nggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya,” ujar Prabowo dalam pidatonya di acara HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Sabtu (15/2/2025).
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu inisiatif besar yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo sejak awal kepemimpinannya pada 2024. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah stunting, gizi buruk, serta meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia.
Dengan percepatan target ini, pemerintah memastikan distribusi makanan bergizi akan lebih luas dan cepat menjangkau berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil yang memiliki tingkat kerawanan pangan tinggi.
Menteri terkait yang bertanggung jawab atas implementasi program ini menyatakan bahwa strategi percepatan dilakukan dengan meningkatkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta berbagai lembaga terkait. Distribusi makanan bergizi juga melibatkan koperasi, UMKM, serta sektor swasta untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan program.
“Kami melakukan pemetaan yang lebih akurat dan mengoptimalkan logistik agar bantuan dapat sampai ke anak-anak yang membutuhkan dalam waktu lebih singkat,” ujar salah satu pejabat yang terlibat dalam program ini.
Salah satu alasan utama percepatan program MBG adalah untuk menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa meskipun angka stunting sudah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, masih ada jutaan anak yang mengalami kekurangan gizi.
Prabowo menegaskan bahwa program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga memastikan bahwa asupan gizi yang diberikan benar-benar memenuhi kebutuhan anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Selain itu, MBG juga dianggap sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas generasi mendatang, karena anak-anak yang sehat dan bergizi baik memiliki kemampuan belajar yang lebih baik serta daya saing yang lebih tinggi di masa depan.
Para ahli gizi dan akademisi menyambut baik percepatan program ini. Mereka menilai bahwa langkah ini merupakan keputusan strategis yang akan membawa dampak positif jangka panjang bagi pembangunan manusia di Indonesia.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan distribusi makanan yang merata dan tepat sasaran. Pemerintah diharapkan terus melakukan pengawasan ketat agar program ini berjalan dengan transparan dan akuntabel.
Sejumlah daerah yang telah menerima manfaat dari program MBG mengapresiasi langkah pemerintah ini. Para orang tua dan tenaga pendidik menyatakan bahwa program ini sangat membantu anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap makanan bergizi.
Dengan percepatan ini, pemerintah optimis bahwa target 6 juta penerima pada akhir Juli 2025 dapat tercapai. Keberhasilan program ini nantinya akan menjadi salah satu indikator utama dalam menilai efektivitas kebijakan sosial di bawah kepemimpinan Prabowo.
Sebagai salah satu program unggulan pemerintahan saat ini, keberlanjutan MBG juga akan menjadi perhatian utama dalam kebijakan jangka panjang. Pemerintah berencana untuk terus meningkatkan skala program ini hingga menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan di masa depan.
Prabowo menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa seluruh kebijakan yang diambil pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Kita ingin anak-anak Indonesia tumbuh sehat, pintar, dan menjadi generasi yang membanggakan. Program ini adalah bagian dari upaya besar kita untuk membangun Indonesia yang lebih kuat,” ujarnya.