55 Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Ikuti Retret di Lembah Tidar Magelang

Duniamedan.com Sebanyak 55 kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan berkumpul di Lembah Tidar, Akademi Militer, Magelang untuk mengikuti kegiatan retret pada Sabtu (22/2/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya partai untuk memperkuat komitmen kebangsaan, kedisiplinan, dan kepemimpinan para kader yang memegang jabatan strategis di daerah.

Acara ini diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan sebagai bentuk pembinaan dan penguatan ideologi partai. Para kepala daerah yang hadir terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa retret ini bertujuan untuk membentuk karakter pemimpin yang tangguh, berintegritas, dan memiliki jiwa pengabdian tinggi kepada masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi momentum bagi para kepala daerah untuk merefleksikan tanggung jawab mereka sebagai pemimpin, meneguhkan nilai-nilai kebangsaan, dan meningkatkan kapasitas dalam menjalankan amanah rakyat,” ujar Hasto di sela-sela acara.

Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber, termasuk tokoh militer, akademisi, dan senior partai. Materi yang disampaikan mencakup kepemimpinan strategis, wawasan kebangsaan, dan penguatan ideologi Pancasila.

Selain itu, retret di Lembah Tidar yang merupakan pusat pendidikan taruna Akademi Militer, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para kepala daerah untuk menerapkan disiplin tinggi dalam menjalankan tugas.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menegaskan pentingnya konsolidasi melalui kegiatan ini untuk menjaga soliditas partai dan memastikan kebijakan pemerintah daerah sejalan dengan visi kerakyatan yang diusung PDI Perjuangan.

“Kita ingin memastikan bahwa semua kader yang menjadi kepala daerah memahami dan melaksanakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil. Kedisiplinan dan semangat gotong royong adalah fondasi utama dalam membangun daerah,” jelas Puan.

Salah satu peserta retret, Wali Kota Semarang, menyambut baik kegiatan ini. Ia mengaku mendapatkan banyak wawasan baru terkait manajemen pemerintahan berbasis nilai-nilai Pancasila dan prinsip keadilan sosial.

“Kegiatan ini sangat penting sebagai sarana introspeksi diri dan memperkuat semangat melayani rakyat. Saya merasa terinspirasi untuk membawa perubahan positif di daerah saya,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang turut hadir dalam acara ini menekankan pentingnya menjaga hubungan sinergis antara pemerintah daerah dan pusat. Menurutnya, retret ini menjadi ajang strategis untuk membahas berbagai tantangan pembangunan daerah.

“Kita diingatkan untuk selalu mendahulukan kepentingan rakyat, mempercepat pembangunan, dan menjaga integritas di tengah dinamika politik yang berkembang,” ujar Ganjar.

Retret ini juga diisi dengan sesi diskusi dan simulasi pemecahan masalah di lapangan. Para peserta dilatih untuk merespons berbagai situasi darurat serta mengembangkan kebijakan yang inovatif dan pro-rakyat.

Kegiatan di Lembah Tidar ini berlangsung selama dua hari dan diakhiri dengan pembacaan ikrar kebangsaan oleh seluruh peserta sebagai bentuk komitmen mereka untuk mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito, menilai bahwa langkah PDI Perjuangan mengadakan retret di lembaga militer merupakan strategi yang cerdas untuk menanamkan nilai-nilai disiplin dan loyalitas pada kadernya.

“Ini adalah langkah konkret untuk membentuk pemimpin yang tangguh dan setia pada ideologi partai, sekaligus memperkuat kedekatan dengan institusi negara seperti TNI,” ujar Arie.

PDI Perjuangan berencana menggelar kegiatan serupa secara berkala untuk memastikan kader-kader yang memegang jabatan publik selalu sejalan dengan prinsip partai dan mampu menjawab tantangan zaman.

Dengan terlaksananya retret ini, diharapkan para kepala daerah dari PDI Perjuangan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, mempercepat pembangunan di daerah masing-masing, dan menjaga kepercayaan publik terhadap partai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *