Kadis Pariwisata Sumut Ditahan dalam Kasus Korupsi, Bobby Nasution: Ini Bukan Urusan Kami

Duniamedan.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, akhirnya angkat bicara mengenai penahanan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Sumut, Zumri Sulthony, oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut. Zumri ditahan terkait kasus dugaan korupsi dalam proyek penataan situs Benteng Putri Hijau. Bobby menegaskan bahwa kasus ini tidak ada kaitannya dengan politik atau kepemimpinannya sebagai Gubernur Sumut.

“Kasus ini bukan terjadi di masa kepemimpinan saya. Justru, kami membahas hal ini dalam debat Pilgub Sumut 2024 karena isu ini sudah muncul sebelumnya dan proses hukum sudah berjalan,” ujar Bobby saat berbicara kepada wartawan pada Rabu, 12 Maret 2025.

Bobby menjelaskan bahwa kasus yang menjerat Zumri sudah menjadi perbincangan publik sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur Sumut. Ia menegaskan bahwa penahanan tersebut merupakan proses hukum yang independen dan tidak ada campur tangan dari pemerintah daerah. “Ini murni proses hukum yang dilakukan oleh Kejati Sumut. Kami tidak memiliki kendali atau kepentingan dalam kasus ini,” tambahnya.

Kasus korupsi yang melibatkan Zumri Sulthony bermula dari proyek penataan situs Benteng Putri Hijau, sebuah situs bersejarah di Sumatera Utara. Proyek ini diduga mengalami penyimpangan dana yang cukup besar, sehingga menarik perhatian aparat penegak hukum. Kejati Sumut kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan bukti-bukti yang mengarah pada dugaan korupsi.

Dalam debat Pilgub Sumut 2024, wakil Bobby Nasution, Surya, sempat menyinggung kasus ini. Hal ini membuat banyak pihak mengira bahwa kasus tersebut sengaja diangkat untuk kepentingan politik. Namun, Bobby membantah hal tersebut. “Kami hanya menyampaikan fakta yang sudah ada. Kasus ini sudah menjadi perhatian publik sebelum kami membahasnya dalam debat,” tegas Bobby.

Bobby juga menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk mendukung proses hukum yang transparan dan adil. “Kami mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi. Jika ada pihak yang terbukti bersalah, maka hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

Sementara itu, Zumri Sulthony masih menjalani proses pemeriksaan intensif oleh Kejati Sumut. Ia diduga terlibat dalam penggelapan dana proyek penataan situs Benteng Putri Hijau. Jika terbukti bersalah, Zumri bisa menghadapi hukuman yang berat sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang pengelolaan dana publik di sektor pariwisata dan kebudayaan di Sumatera Utara. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana proyek-proyek besar seperti ini bisa mengalami penyimpangan tanpa terdeteksi sebelumnya. “Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih ketat dalam mengawasi penggunaan dana publik,” kata seorang pengamat kebijakan publik.

Di sisi lain, masyarakat Sumatera Utara berharap agar kasus ini tidak mengganggu pembangunan sektor pariwisata dan kebudayaan di daerah mereka. Situs Benteng Putri Hijau sendiri merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang penting di Sumut. “Kami berharap proyek penataan situs ini bisa dilanjutkan dengan baik setelah kasus ini selesai,” ujar seorang warga Medan.

Bobby Nasution juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pariwisata dan kebudayaan di Sumatera Utara. “Kami tidak akan membiarkan kasus ini menghambat kemajuan sektor pariwisata. Justru, ini menjadi momentum bagi kami untuk lebih memperkuat sistem pengawasan,” katanya.

Selain itu, Bobby mengajak semua pihak untuk tidak menjadikan kasus ini sebagai alat politik. “Mari kita fokus pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kasus hukum ini biarlah berjalan sesuai prosedur yang ada,” ujarnya.

Kejati Sumut, sebagai pihak yang menangani kasus ini, menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja secara profesional untuk mengungkap kebenaran. “Kami akan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil dan transparan,” kata seorang juru bicara Kejati Sumut.

Kasus ini juga menjadi perhatian nasional, mengingat Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan potensi pariwisata yang besar. Banyak pihak berharap agar kasus ini tidak merusak citra pariwisata Sumut di mata dunia. “Kami yakin bahwa dengan penanganan yang baik, citra pariwisata Sumut tetap bisa terjaga,” ujar seorang pelaku industri pariwisata.

Bobby Nasution menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus bekerja untuk kepentingan rakyat. “Kami tidak akan terdistraksi oleh kasus ini. Fokus kami tetap pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara,” pungkasnya.

Dengan demikian, kasus korupsi yang melibatkan Kadis Pariwisata Sumut ini diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *