Tragedi Jelang Lebaran: Warga Labuhanbatu Utara Tewas Tertimpa Pohon Saat Membantu Istri

Duniamedan.com – Suasana bahagia menjelang Hari Raya Idulfitri berubah menjadi duka bagi keluarga Restam, warga Dusun II Kampung Lalang, Desa Gunung Melayu, Kecamatan Kualuh Selatan. Minggu (30/3/2025) sore, pria tersebut tewas akibat tertimpa pohon saat sedang membantu istrinya memasak daging untuk persiapan Lebaran.

Peristiwa tragis itu terjadi secara tiba-tiba. Menurut saksi mata, angin kencang melanda wilayah tersebut sejak siang hari. Saat kejadian, Restam tengah berada di halaman rumahnya, membantu istrinya menyiapkan bahan masakan. Tanpa disadari, sebuah pohon besar yang berada di sekitar rumah tiba-tiba tumbang dan langsung menimpa tubuhnya.

Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera berlari untuk memberikan pertolongan. Namun, kondisi Restam sudah sangat kritis, tertindih batang pohon besar yang roboh akibat terpaan angin. Beberapa warga berusaha menyingkirkan batang pohon tersebut, sementara yang lain langsung mencari bantuan.

Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Labuhanbatu Utara), Janaban Sipahutar, membenarkan insiden tersebut. “Kami menerima laporan dari warga mengenai kejadian ini. Saat tim tiba di lokasi, korban sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan,” ujar Janaban.

Restam sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat oleh warga dan pihak berwenang. Namun, karena luka yang cukup parah di bagian kepala dan dadanya, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dia dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Keluarga korban, terutama sang istri, terpukul dengan kejadian ini. Seharusnya, mereka merayakan Lebaran bersama seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi kini mereka justru harus menggelar prosesi pemakaman di hari yang seharusnya penuh kebahagiaan.

Warga sekitar juga turut berduka atas peristiwa ini. Seorang tetangga korban, Samsul, mengatakan bahwa Restam dikenal sebagai sosok pekerja keras dan selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan. “Dia orang baik, tidak pernah menolak kalau diminta bantuan. Siapa sangka ajal menjemputnya dengan cara seperti ini,” ungkapnya sedih.

Musibah ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya waspada terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu, terutama menjelang musim pancaroba. Angin kencang yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan beberapa pohon tumbang di wilayah sekitar.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan memastikan pohon-pohon besar di sekitar rumah dalam kondisi aman. Jika ditemukan pohon yang sudah tua dan berisiko tumbang, lebih baik ditebang sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pemerintah setempat juga berencana untuk melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap pohon-pohon yang berpotensi tumbang, terutama di kawasan permukiman. Hal ini untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang.

Jenazah Restam dimakamkan di pemakaman desa pada Senin (31/3/2025) pagi. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman, dengan banyak warga yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

Sang istri, yang masih dalam kondisi berduka, tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah suaminya dimasukkan ke liang lahat. Beberapa kerabat berusaha menenangkan dirinya, tetapi kehilangan sosok yang dicintai di momen menjelang Lebaran tentu menjadi pukulan berat.

Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan faktor keselamatan di lingkungan sekitar. Cuaca ekstrem bisa terjadi kapan saja, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kini, keluarga yang ditinggalkan hanya bisa berdoa dan mengikhlaskan kepergian Restam. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, tetapi juga menjadi pengingat bahwa hidup sangatlah rapuh dan tak bisa ditebak kapan berakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *