
Duniamedan.com –– Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat penyandang disabilitas. Pada Kamis, 17 April 2025, sebanyak 18 warga penyandang disabilitas diberangkatkan ke Kota Medan untuk menjalani proses pengukuran tangan dan kaki palsu sebagai bagian dari program bantuan alat bantu gerak.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Tapsel dengan pihak penyedia alat bantu kesehatan di Medan. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para penyandang disabilitas, khususnya dalam mendukung aktivitas sehari-hari mereka agar lebih mandiri dan produktif.
Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, menyampaikan bahwa pemberian bantuan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perhatian dan perlindungan kepada kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas. “Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik tetap memiliki kesempatan yang sama untuk hidup layak,” ujarnya.
Para penerima bantuan ini berasal dari berbagai kecamatan di Tapsel. Mereka sebelumnya telah melalui proses pendataan dan seleksi berdasarkan kebutuhan serta kondisi fisik masing-masing. Setelah melalui verifikasi, ke-18 warga tersebut dinyatakan layak menerima bantuan tangan dan kaki palsu.
Keberangkatan mereka ke Medan difasilitasi langsung oleh Dinas Sosial Tapsel. Para peserta akan menjalani pemeriksaan dan pengukuran khusus untuk memastikan bahwa tangan dan kaki palsu yang dibuat nantinya benar-benar sesuai dengan postur dan kebutuhan masing-masing individu.
Kepala Dinas Sosial Tapsel, Arif Hidayat, mengatakan bahwa pengukuran merupakan tahap penting sebelum proses produksi alat bantu dilakukan. “Alat bantu gerak ini sifatnya sangat personal. Oleh karena itu, proses pengukuran harus dilakukan secara teliti agar hasilnya maksimal dan nyaman digunakan,” ungkapnya.
Selama berada di Medan, para peserta juga akan mendapatkan pengarahan dari tenaga medis dan teknisi alat bantu gerak mengenai cara penggunaan dan perawatan tangan dan kaki palsu. Edukasi ini penting agar alat tersebut dapat digunakan secara optimal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan tambahan.
Salah seorang peserta, Sulastri (45), mengaku sangat bersyukur mendapat kesempatan ini. “Saya kehilangan kaki sejak tiga tahun lalu karena kecelakaan. Dengan bantuan ini, saya berharap bisa kembali berjalan dan melakukan aktivitas harian dengan lebih mandiri,” tuturnya haru.
Bantuan ini juga mendapat respons positif dari masyarakat Tapsel. Banyak pihak menilai bahwa program semacam ini sangat dibutuhkan dan harus terus dikembangkan. Terutama di daerah-daerah yang masih memiliki keterbatasan dalam akses terhadap layanan kesehatan dan alat bantu.
Program pemberian alat bantu gerak ini diharapkan tidak hanya berhenti sampai di sini. Pemerintah Kabupaten Tapsel juga berencana menjalin kerja sama lanjutan dengan lembaga sosial dan mitra kesehatan lainnya untuk menjangkau lebih banyak penyandang disabilitas di masa depan.
Selain itu, Pemkab Tapsel juga tengah merancang program pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas yang telah menerima bantuan. Tujuannya adalah agar mereka tidak hanya terbantu secara fisik, tetapi juga secara ekonomi, melalui kegiatan yang produktif dan mandiri.
Langkah ini sejalan dengan prinsip pembangunan inklusif yang terus dikedepankan oleh pemerintah daerah, di mana tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam pembangunan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
Pemerintah juga mengajak masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap penyandang disabilitas dan tidak memandang mereka dengan stigma negatif. Dukungan moral dari lingkungan sekitar dinilai sangat penting dalam proses pemulihan mental dan sosial mereka.
Dengan bantuan ini, diharapkan para penerima tidak hanya memperoleh alat bantu fisik, tetapi juga semangat baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Program ini menjadi bukti bahwa perhatian terhadap kelompok disabilitas dapat menjadi salah satu indikator kemajuan dan kemanusiaan suatu daerah.
Melalui program-program seperti ini, Kabupaten Tapanuli Selatan berharap dapat menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan sejahtera bagi seluruh warganya, tanpa terkecuali. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus mendorong partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan sosial dan ekonomi.