
DUNIAMEDAN.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengambil langkah tegas untuk menanggulangi maraknya kasus kenakalan remaja di wilayahnya. Berbagai masalah seperti penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas, tawuran, aksi begal, dan keterlibatan dalam geng motor kriminal telah menjadi perhatian serius pemerintah setempat.
Sebagai solusi, Pemko Medan meluncurkan program inovatif bertajuk “Satuan Pamong Praja Goes to School”. Program ini bertujuan untuk melakukan pendekatan preventif dengan masuk langsung ke lingkungan sekolah guna memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap siswa.
Peluncuran program tersebut dimulai secara simbolis di SMP Negeri 2 Medan yang terletak di Jalan Brigjend Katamso. Wali Kota Medan, Rico Waas, secara langsung memimpin apel ketentraman dan ketertiban pada Selasa (3/6/2025) sebagai tanda dimulainya kegiatan ini.
“Kenakalan remaja saat ini sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Kami tidak bisa hanya mengandalkan tindakan represif, tetapi harus melakukan pendekatan yang lebih edukatif,” ujar Wali Kota Rico Waas dalam sambutannya.
Program “Pamong Praja Goes to School” akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh sekolah menengah pertama dan atas di Kota Medan. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan berperan aktif memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba, etika pergaulan, hingga dampak hukum dari tindakan kriminal.
Selain itu, para siswa juga akan diberikan pemahaman tentang pentingnya mematuhi peraturan daerah dan norma-norma sosial. “Kami ingin menanamkan kesadaran hukum sejak dini agar generasi muda bisa menjadi agen perubahan yang positif,” tambah Kepala Satpol PP Medan, Ahmad Yani.
Kegiatan ini tidak hanya berupa ceramah satu arah, tetapi juga melibatkan interaksi langsung antara petugas dengan siswa. Diskusi kelompok, simulasi situasi, dan kegiatan kreatif lainnya dirancang untuk menarik minat peserta didik dalam menerima materi yang diberikan.
Kepala SMPN 2 Medan, Dra. Hj. Rosmawati, M.Pd., menyambut baik inisiatif Pemko Medan ini. “Sekolah memang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk membentuk karakter siswa. Program ini sangat sesuai dengan kebutuhan kami,” ungkapnya.
Orang tua siswa juga memberikan respons positif terhadap program tersebut. Salah seorang wali murid, Siti Fatimah, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini bisa mengurangi pengaruh negatif di kalangan remaja. “Anak-anak sekarang mudah terpengaruh lingkungan. Kami berharap program ini bisa membentengi mereka,” katanya.
Secara teknis, program ini akan dilaksanakan setiap minggu dengan jadwal yang telah disusun oleh Dinas Pendidikan bersama Satpol PP. Materi yang diberikan akan disesuaikan dengan tren kenakalan remaja yang sedang berkembang di masyarakat.
Selain kegiatan di sekolah, program ini juga akan melibatkan komunitas sekitar melalui patroli rutin di tempat-tempat rawan berkumpulnya remaja. “Kami akan melakukan pembinaan tidak hanya di sekolah, tapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka,” jelas Ahmad Yani.
Pemko Medan juga berencana melibatkan psikolog dan praktisi pendidikan dalam program ini untuk memberikan pendekatan yang lebih komprehensif. Hal ini penting mengingat masalah kenakalan remaja seringkali berakar dari berbagai faktor psikologis dan sosial.
Wali Kota Rico Waas menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan seremonial belaka. “Kami akan melakukan evaluasi berkala untuk mengukur efektivitas program. Jika perlu, kami akan mengembangkan metode-metode baru yang lebih tepat sasaran,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan yang siap berkoordinasi dalam pelaksanaan program. “Ini sejalan dengan program kami dalam menciptakan kamtibmas. Sinergi antar instansi sangat penting,” kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Budi Santoso.
Program “Pamong Praja Goes to School” diharapkan bisa menjadi model penanganan kenakalan remaja yang efektif. Pemko Medan berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif ini sebagai bagian dari pembangunan karakter generasi muda yang lebih baik di masa depan.
“Kami yakin dengan pendekatan yang humanis dan berkelanjutan, kita bisa mengurangi angka kenakalan remaja di Medan secara signifikan,” pungkas Wali Kota Rico Waas menutup pernyataannya. Program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani masalah serupa.