Bendera Bajak Laut Berkibar di Polda Sumut, Massa Desak Tindak Mafia Gas Subsidi

DUNIAMEDAN.COM – Halaman depan Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) pada Jumat (8/8/2025) siang menjadi pusat perhatian publik. Sejumlah orang melakukan aksi protes dengan cara yang tak biasa, membawa atribut yang jarang terlihat dalam unjuk rasa konvensional.

Massa yang hadir mengibarkan bendera bajak laut bergambar tengkorak ala anime populer One Piece, lengkap dengan tulisan besar “Gas Selambo”. Simbol tersebut langsung mencuri perhatian warga yang melintas, memunculkan rasa penasaran tentang maksud dari pesan yang disampaikan.

Tak hanya bendera unik, para pengunjuk rasa juga membentangkan spanduk berwarna merah-putih. Di atasnya tertera tuntutan yang tegas: “Tangkap Mafia Gas Bersubsidi”. Pesan ini menjadi inti dari protes yang mereka gelar di hadapan aparat kepolisian.

Menurut keterangan salah satu peserta aksi, pemilihan bendera bajak laut bukanlah kebetulan. Mereka ingin menunjukkan bahwa praktik penyalahgunaan gas bersubsidi sama seperti aksi perampokan sumber daya milik rakyat, hanya saja dilakukan secara tersembunyi dan terorganisir.

“Kalau di One Piece, bajak laut itu mencari harta karun. Nah, di dunia nyata ini, mafia gas mengambil hak rakyat kecil,” ujar salah satu pengunjuk rasa yang enggan disebutkan namanya.

Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap maraknya dugaan penyelewengan distribusi gas LPG bersubsidi di kawasan Selambo, Medan. Warga menilai ada kelompok yang menguasai pasokan, mengakibatkan harga di pasaran melonjak dan stok kerap langka.

Situasi tersebut tentu sangat memberatkan masyarakat, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah yang menggantungkan kebutuhan dapur pada gas subsidi. Massa mengaku sudah berulang kali menyampaikan keluhan, namun merasa belum ada tindakan tegas dari pihak berwenang.

Dengan membawa atribut simbolik dan pesan yang jelas, mereka berharap pihak kepolisian mengambil langkah nyata. Polda Sumut diminta segera mengusut tuntas dugaan adanya mafia yang bermain di balik distribusi gas LPG subsidi di wilayah tersebut.

Aksi diwarnai orasi bergantian dari perwakilan massa. Mereka menyampaikan keluhan, data lapangan, serta kronologi dugaan penyelewengan yang mereka kumpulkan selama beberapa bulan terakhir. Semua itu diutarakan dengan tujuan mendorong aparat segera bertindak.

Meski menggelar protes dengan atribut mencolok, aksi berlangsung damai. Aparat keamanan yang berjaga tampak mengatur lalu lintas dan memastikan situasi tetap kondusif, agar kegiatan di sekitar Polda tidak terganggu.

Para peserta aksi menegaskan, protes ini bukan untuk mencari sensasi, melainkan mendorong penegakan hukum yang berpihak kepada masyarakat kecil. Mereka juga menilai, penggunaan simbol One Piece merupakan bentuk kreativitas agar pesan cepat tersampaikan ke publik.

Di tengah aksi, beberapa warga yang melintas sempat berhenti dan mendokumentasikan momen tersebut. Foto-foto bendera bajak laut di depan Polda Sumut pun beredar di media sosial, memicu diskusi dan dukungan dari netizen.

Menurut pengunjuk rasa, fenomena ini bisa menjadi momentum bagi aparat untuk membuktikan komitmen dalam memberantas mafia bahan bakar bersubsidi. “Kalau polisi bergerak cepat, rakyat akan merasa dilindungi. Kalau tidak, masalah ini akan terus berulang,” kata salah satu orator.

Setelah hampir dua jam menyampaikan tuntutan, massa akhirnya membubarkan diri secara tertib. Mereka berjanji akan kembali menggelar aksi serupa jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti dalam waktu dekat.

Aksi protes unik ini menjadi pengingat bahwa di balik bendera dan simbol yang mencolok, terdapat pesan serius yang mewakili jeritan masyarakat. Mafia gas bersubsidi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga menggerus kesejahteraan rakyat kecil yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *