Gagalkan Penyelundupan Sabu 1 Kg ke Lombok, Avsec KNO Amankan Warga Aceh

DUNIAMEDAN.COM – Tim Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Kualanamu (KNO) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 1.007 gram yang akan dibawa ke Lombok melalui penerbangan transit Jakarta. Aksi penangkapan dilakukan pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 04.40 WIB, menyusul temuan mencurigakan saat pemeriksaan penumpang.

Pelaku yang diamankan berinisial RI (31), warga Dusun Geudong Sagoe, Desa Geudong-Geudong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh. Petugas menemukan sabu-sabu yang dibungkus rapi dan disembunyikan di dalam barang bawaan penumpang. RI diduga menjadi kurir jaringan narkoba yang mengincar pasar gelap di Lombok.

Menurut Kepala Avsec KNO, Andi Pratama, operasi penggerebekan ini merupakan hasil koordinasi intensif antara petugas keamanan bandara, Bea Cukai, dan Kepolisian Bandara Kualanamu. “Kami menerapkan sistem pemeriksaan berlapis, mulai dari X-ray hingga pemeriksaan fisik acak, yang akhirnya mengungkap narkotika tersebut,” jelas Andi dalam konferensi pers.

Modus yang digunakan pelaku terbilang cukup umum, yaitu menyembunyikan sabu-sabu di antara barang-barang pribadi yang terlihat biasa. Namun, kewaspadaan petugas dan kecanggihan alat pemindai di Bandara Kualanamu berhasil mengungkap penyelundupan tersebut. Narkotika tersebut dibungkus dalam beberapa paket kecil untuk meminimalisir kecurigaan.

RI kini menjalani pemeriksaan intensif oleh Polres Bandara Kualanamu untuk mengungkap jaringan di balik penyelundupan ini. “Kami menduga pelaku tidak bekerja sendiri. Ada indikasi kuat bahwa dia bagian dari sindikat narkoba yang telah lama beroperasi,” ungkap Kapolres Bandara Kualanamu, AKBP Dedy Susanto.

Sabu-sabu yang berhasil diamankan memiliki nilai jual sangat tinggi di pasaran gelap, diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Lombok menjadi tujuan utama karena tingginya permintaan narkotika di daerah tersebut, terutama di kalangan wisatawan dan masyarakat lokal.

Ini bukan pertama kalinya Bandara Kualanamu menggagalkan penyelundupan narkoba. Pada awal tahun 2025, petugas juga berhasil mengamankan ganja seberat 5 kg yang akan dikirim ke Medan melalui jalur udara. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas pengawasan ketat di bandara terbesar di Sumatera Utara tersebut.

Kepala Kantor Bea Cukai KNO, Rudi Hartono, menegaskan bahwa pihaknya terus meningkatkan pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan jalur udara sebagai modus pengiriman narkoba. “Kami menggunakan teknologi mutakhir, termasuk CT Scanner dan detektor narkotika, untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang lolos,” tegas Rudi.

Masyarakat Bireuen, asal pelaku, mengaku terkejut dengan penangkapan RI. Menurut tetangganya, RI dikenal sebagai pekerja serabutan yang sering keluar masuk Aceh untuk mencari nafkah. “Kami tidak menyangka dia terlibat narkoba. Keluarganya orang baik-baik,” kata seorang warga setempat.

Kasus ini kembali mengingatkan bahaya laten peredaran narkotika di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat bahwa penyelundupan sabu-sabu melalui bandara masih menjadi ancaman serius, terutama di kota-kota dengan lalu lintas wisatawan tinggi seperti Lombok.

Avsec KNO berencana memperketat pemeriksaan penumpang tujuan Lombok dan daerah rawan narkoba lainnya. “Kami akan meningkatkan pemeriksaan acak dan memperluas penggunaan drug detector untuk mencegah penyelundupan serupa,” tambah Andi Pratama.

Sementara itu, RI terancam hukuman berat berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Pasal 113 ayat (2) menyebutkan bahwa pelaku penyelundupan narkotika golongan I seperti sabu-sabu bisa dikenai hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Pihak berwajih juga akan menelusuri aliran dana dan jaringan yang mungkin terlibat. “Kami sedang melacak transaksi keuangan dan komunikasi pelaku untuk mengungkap siapa dalang di balik penyelundupan ini,” jelas AKBP Dedy Susanto.

Keberhasilan penggagalan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, memuji kinerja petugas dan meminta masyarakat ikut serta melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkoba.

Sebagai penutup, Avsec KNO mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam penyelundupan narkotika. “Bandara bukan tempat untuk main-main dengan narkoba. Kami akan terus berkomitmen menjaga Kualanamu sebagai bandara bersih dari narkotika,” tegas Andi Pratama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *