Modus Baru Penipuan Identitas, Oknum Mengatasnamakan Disdukcapil Medan

Duniamedan.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan menemukan modus baru penipuan yang berkaitan dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Sejumlah oknum tidak bertanggung jawab mengatasnamakan Disdukcapil untuk menipu warga dengan dalih pendataan online.

Kasus ini mencuat setelah beberapa warga melaporkan adanya panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Disdukcapil Medan. Mereka diminta mengisi data pribadi secara online, yang diduga bertujuan untuk mencuri informasi kependudukan.

Kepala Disdukcapil Medan, Baginda P Siregar, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah meminta data pribadi melalui telepon atau pesan singkat.

“Saat ini ada penipuan model baru. Para oknum ini mengatasnamakan Disdukcapil Medan dan berpura-pura sedang melakukan pendataan warga. Mereka akan mengarahkan warga untuk mengisi data IKD secara online melalui tautan yang tidak resmi,” jelasnya, Minggu (16/2/2025).

Baginda menambahkan bahwa pihaknya hanya melakukan pelayanan secara resmi di kantor Disdukcapil atau melalui situs dan aplikasi yang telah ditentukan pemerintah. Oleh karena itu, jika ada pihak yang menghubungi dan meminta data secara langsung, warga diminta untuk segera melapor.

Modus penipuan ini berpotensi menyalahgunakan data pribadi korban untuk berbagai kejahatan, termasuk pencurian identitas, pemalsuan dokumen, hingga penyalahgunaan data untuk kepentingan keuangan seperti pengajuan pinjaman ilegal.

Seorang warga Medan, Rahmat (35), hampir menjadi korban penipuan ini. Ia mengaku dihubungi seseorang yang mengklaim sebagai petugas Disdukcapil dan meminta verifikasi data kependudukannya.

“Saya sempat curiga karena biasanya urusan kependudukan harus ke kantor langsung. Setelah saya tanya balik mengenai identitas mereka, penelepon langsung mematikan teleponnya,” ujar Rahmat.

Menanggapi kasus ini, Disdukcapil Medan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melacak para pelaku yang terlibat dalam modus penipuan ini. Warga yang menerima telepon atau pesan mencurigakan diminta segera melapor ke pihak berwenang.

Selain itu, Baginda P Siregar menekankan pentingnya kesadaran digital di tengah perkembangan teknologi saat ini. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas sumbernya.

“Warga harus lebih berhati-hati. Jangan pernah memberikan data kependudukan seperti NIK, nomor KK, atau informasi pribadi lainnya kepada orang yang tidak dikenal. Semua layanan resmi Disdukcapil dapat diakses langsung melalui kantor atau aplikasi resmi pemerintah,” tambahnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, Disdukcapil Medan juga akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi. Hal ini termasuk memberikan edukasi mengenai penggunaan Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang aman.

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah memperbanyak penyuluhan di tingkat kelurahan dan kecamatan agar masyarakat lebih memahami bagaimana cara menggunakan layanan kependudukan secara aman dan terhindar dari penipuan.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum memberikan data pribadi. Jika mendapatkan telepon atau pesan mencurigakan, masyarakat bisa langsung menghubungi kantor Disdukcapil Medan untuk konfirmasi.

Kasus penipuan berkedok layanan kependudukan ini menjadi peringatan bahwa di era digital, keamanan data pribadi harus lebih diperhatikan. Masyarakat diharapkan lebih kritis dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan data kependudukan.

Sebagai langkah tambahan, masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan resmi seperti aplikasi IKD dan situs pemerintah untuk memastikan data mereka tetap aman. Selain itu, jika menemukan indikasi penipuan, diharapkan segera melaporkan ke pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti.

Dengan adanya langkah pencegahan yang lebih ketat dari pemerintah serta kewaspadaan masyarakat, diharapkan kasus penipuan seperti ini dapat diminimalisir dan tidak memakan lebih banyak korban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *