Pembangunan Gedung IV Pasar Horas Pematangsiantar Dimulai Awal 2026, Danai dengan Pinjaman Bank Sumut Rp77 Miliar

DUNIAMEDAN.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Pematangsiantar akhirnya menemukan solusi pembiayaan untuk membangun kembali Gedung IV Pasar Horas yang hangus terbakar. Melalui skema pinjaman dari Bank Sumut sebesar Rp77 miliar, proyek revitalisasi pasar ikonis ini dipastikan akan dimulai dalam lima bulan ke depan. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan waktu yang terlalu lama jika menunggu alokasi APBD Perubahan.

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution secara langsung menyampaikan kabar gembira ini saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi bekas kebakaran Pasar Horas pada Minggu (15/6/2025). Dalam kesempatan tersebut, Bobby berdialog dengan para pedagang yang selama ini menggantungkan hidupnya di pasar terbesar di Pematangsiantar tersebut. “Kita tidak bisa menunggu APBD Perubahan yang prosesnya terlalu lama. Solusi tercepat adalah dengan pembiayaan dari Bank Sumut,” tegas Bobby.

Kebakaran hebat yang melanda Gedung IV Pasar Horas pada awal tahun 2025 telah memporak-porandakan aktivitas ekonomi ratusan pedagang. Selama enam bulan terakhir, para pedagang terpaksa berjualan di tempat-tempat darurat dengan fasilitas seadanya. Revitalisasi pasar menjadi harapan baru untuk mengembalikan denyut perekonomian tradisional di kota terbesar kedua di Sumatera Utara tersebut.

Skema pembiayaan yang disepakati melibatkan pembagian tanggung jawab antara Pemprov Sumut dan Pemko Pematangsiantar. Kedua pemerintah daerah akan bersama-sama menanggung cicilan pinjaman tersebut. “Pembagian beban cicilan sudah kita hitung secara proporsional sesuai kemampuan masing-masing daerah,” jelas Bobby Nasution di hadapan para pedagang dan jajaran pemerintah daerah.

Bank Sumut sebagai bank pembangunan daerah menyambut positif permohonan pinjaman ini. Direktur Utama Bank Sumut menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui fasilitas kredit yang kompetitif. Pinjaman ini akan diberikan dengan skema khusus untuk pembangunan infrastruktur publik dengan bunga yang lebih rendah dari pasar.

Desain baru Gedung IV Pasar Horas diklaim akan lebih modern namun tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Rencananya, pasar ini akan dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran yang lebih canggih, sirkulasi udara yang baik, serta zonasi yang lebih tertata. “Kita tidak hanya membangun kembali, tapi meningkatkan kualitas dan keamanan pasar,” ujar Wali Kota Pematangsiantar yang turut mendampingi kunjungan kerja gubernur.

Para pedagang Pasar Horas menyambut baik rencana pembangunan ini, meski beberapa mengkhawatirkan masa transisi selama konstruksi berlangsung. “Kami berharap pembangunan bisa cepat selesai agar aktivitas jual-beli bisa kembali normal,” harap salah seorang pedagang tekstil yang sudah 20 tahun berjualan di Pasar Horas. Pemerintah kota berjanji akan menyediakan lokasi sementara yang layak selama masa pembangunan.

Proses lelang proyek ini akan segera dimulai dalam waktu dekat. Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Utara telah menyiapkan dokumen tender dan spesifikasi teknis yang diperlukan. Targetnya, kontraktor terpilih sudah bisa mulai bekerja pada kuartal pertama tahun 2026. “Kita ingin semua proses berjalan transparan dan akuntabel,” tegas Kepala Dinas PU Sumut.

Anggaran Rp77 miliar akan dialokasikan untuk berbagai komponen pembangunan, termasuk:

  1. Struktur bangunan tahan gempa
  2. Sistem proteksi kebakaran modern
  3. Drainase yang memadai
  4. Fasilitas sanitasi yang memenuhi standar kesehatan
  5. Area parkir yang lebih luas

Ahli tata kota dari Universitas Sumatera Utara memberikan masukan bahwa desain pasar sebaiknya mengakomodasi perkembangan perdagangan modern. “Pasar tradisional perlu beradaptasi dengan gaya hidup baru masyarakat tanpa kehilangan jati dirinya,” jelas pakar tersebut. Salah satu rekomendasinya adalah menyediakan space untuk tenant makanan modern di lantai tertentu.

Dari sisi dampak ekonomi, pembangunan kembali Pasar Horas diperkirakan akan menyerap tenaga kerja lokal cukup besar. Selain itu, aktivitas konstruksi akan mendorong perputaran ekonomi di sektor-sektor pendukung seperti material bangunan, transportasi, dan jasa lainnya. “Ini adalah stimulus ekonomi bagi Pematangsiantar,” ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri setempat.

Pemerintah juga mempertimbangkan skema khusus untuk membantu pedagang yang kehilangan modal akibat kebakaran. Rencananya akan disediakan program pinjaman modal usaha dengan bunga ringan khusus korban kebakaran Pasar Horas. “Kita ingin semua pihak bangkit bersama,” kata Bobby Nasution menambahkan.

Jangka waktu pembangunan diperkirakan memakan waktu 12-18 bulan, tergantung kondisi lapangan. Selama proses konstruksi, pengawasan ketat akan dilakukan untuk memastikan kualitas bangunan sesuai standar. “Kita tidak ingin terburu-buru tetapi juga tidak boleh lamban,” tandas Gubernur.

Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi model penanganan pascabencana untuk pasar-pasar tradisional lainnya di Sumatera Utara. Kedepannya, Pemprov berencana membuat sistem manajemen risiko untuk pasar-pasar besar di wilayahnya. “Pelajaran dari Pasar Horas harus menjadi acuan kita semua,” pungkas Bobby Nasution menutup kunjungan kerjanya.

Revitalisasi Pasar Horas tidak hanya sekadar membangun fisik, tetapi juga tentang memulihkan denyut ekonomi dan sosial masyarakat Pematangsiantar. Proyek ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam melindungi aset publik dan mata pencaharian warganya. Semua pihak kini menantikan terwujudnya Pasar Horas yang lebih baik di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *