
DUNIAMEDAN.COM – Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen besar terhadap pengembangan sepak bola nasional dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 277 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Anggaran ini secara khusus ditujukan untuk mempersiapkan Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah langkah strategis untuk meningkatkan prestasi sepak bola tanah air di kancah internasional.
Pengumuman ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui unggahan resmi di akun Instagram @ditjen.pajakri. Dalam unggahan tersebut, DJP menjelaskan bahwa dana sebesar Rp 277 miliar akan dialokasikan untuk berbagai program pengembangan sepak bola nasional, termasuk pelatihan Timnas senior, tim kelompok usia (U-17, U-20, U-23), serta kegiatan operasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Pajak yang kita bayarkan turut berperan dalam mendukung Garuda mendunia,” tulis DJP dalam unggahannya. Pernyataan ini menegaskan bahwa kontribusi masyarakat melalui pembayaran pajak turut mendanai upaya pemerintah dalam membawa Timnas Indonesia ke ajang Piala Dunia 2026.
Alokasi dana ini merupakan bagian dari upaya serius pemerintah untuk memperbaiki kualitas sepak bola Indonesia, yang selama beberapa tahun terakhir dinilai stagnan. Dengan pendanaan yang memadai, diharapkan Timnas Indonesia dapat menjalani persiapan lebih matang, termasuk mengadakan pemusatan latihan (TC) di luar negeri, memainkan laga uji coba melawan tim-tim kuat, serta merekrut pelatih dan staf ahli berkelas internasional.
Selain itu, dana APBN tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas pelatihan, pemantauan pemain di liga-liga domestik dan internasional, serta program pembinaan pemain muda berbakat. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menciptakan generasi pesepak bola Indonesia yang kompetitif di tingkat global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa alokasi anggaran ini merupakan investasi penting bagi bangsa. “Ini bukan sekadar tentang sepak bola, tetapi juga tentang kebanggaan nasional. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam berkompetisi di tingkat dunia,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.
Sementara itu, Ketua PSSI Erick Thohir menyambut baik keputusan pemerintah ini. Ia menegaskan bahwa dana tersebut akan digunakan secara transparan dan akuntabel untuk memaksimalkan persiapan Timnas. “Kami berkomitmen untuk memanfaatkan setiap rupiah dengan efektif agar target lolos ke Piala Dunia 2026 bisa tercapai,” kata Erick.
Rencana pemerintah ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk pelatih, pemain, dan pecinta sepak bola tanah air. Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, mengungkapkan optimismenya bahwa dengan dukungan finansial ini, timnya bisa lebih siap menghadapi tantangan kualifikasi. “Ini kabar bagus untuk kami. Sekarang kami bisa merencanakan persiapan dengan lebih baik,” ujarnya.
Namun, beberapa pengamat sepak bola mengingatkan agar dana tersebut dikelola dengan hati-hati untuk menghindari pemborosan atau penyalahgunaan. Mereka menyarankan agar PSSI membentuk tim pengawas independen yang memastikan penggunaan anggaran tepat sasaran. “Sejarah mencatat bahwa dana besar untuk sepak bola sering tidak diimbangi dengan transparansi,” ujar seorang analis olahraga.
Di sisi lain, sejumlah pemain Timnas Indonesia menyatakan semangat mereka setelah mendengar kabar ini. Kapten Timnas, Asnawi Mangkualam, mengatakan bahwa dukungan pemerintah ini memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras. “Kami tidak ingin mengecewakan rakyat Indonesia. Ini adalah kesempatan emas untuk membawa nama Indonesia ke Piala Dunia,” ujarnya penuh semangat.
Masyarakat pun antusias menyambut langkah pemerintah ini. Banyak warganet yang mengapresiasi alokasi dana tersebut di media sosial, dengan harapan Timnas Indonesia bisa membuat sejarah dengan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. Tagar #GarudaMendunia pun menjadi trending topic di Twitter, menunjukkan dukungan publik yang besar.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Indonesia berada di grup sulit dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, harus bersaing dengan tim-tim kuat seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi. Namun, dengan persiapan matang dan dukungan finansial yang memadai, peluang untuk menciptakan kejutan tetap terbuka.
Pemerintah juga berencana melibatkan sektor swasta untuk turut mendukung program ini melalui skema corporate social responsibility (CSR) atau sponsorship. Kolaborasi antara pemerintah, PSSI, dan dunia usaha diharapkan dapat melipatgandakan sumber daya yang tersedia untuk Timnas.
Sebagai penutup, alokasi Rp 277 miliar ini merupakan bukti nyata komitmen negara dalam memajukan sepak bola nasional. Seluruh pihak kini dituntut untuk bekerja sama mewujudkan mimpi besar tersebut. “Ini saatnya sepak bola Indonesia bangkit. Dengan dukungan semua pihak, Piala Dunia 2026 bukanlah hal mustahil,” tegas Erick Thohir penuh keyakinan.