
duniamedan.com – Praktik esek-esek terselubung diduga beroperasi di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warga. Aktivitas ini disebut-sebut berlangsung di sebuah bangunan yang kabarnya dimiliki oleh seorang pensiunan polisi.
Warga sekitar mengaku resah dengan keberadaan tempat tersebut yang diduga menjadi lokasi prostitusi terselubung. Meski tidak tampak secara terang-terangan, aktivitas mencurigakan kerap terlihat, terutama pada malam hari. Banyak kendaraan yang parkir di sekitar lokasi, dengan orang keluar masuk secara bergantian.
“Saya sering melihat laki-laki yang datang sendirian, lalu masuk ke dalam. Setelah beberapa jam baru keluar. Kami curiga itu bukan tempat biasa,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (25/1/2025).
Menurut warga lainnya, tempat tersebut terlihat seperti rumah biasa, namun di bagian dalam diduga terdapat kamar-kamar yang disewakan untuk aktivitas tidak senonoh. “Kami pernah mendengar suara gaduh dari dalam. Tidak mungkin itu sekadar tempat tinggal,” tambahnya.
Keberadaan praktik ini dianggap mencoreng citra lingkungan setempat yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan tenang dan religius. Para tokoh masyarakat dan ulama setempat mendesak pihak berwenang untuk segera bertindak.
“Kami sangat prihatin jika benar ada praktik seperti itu. Ini harus dihentikan segera karena merusak moral masyarakat, terutama anak-anak muda,” tegas Haji Ridwan, seorang tokoh agama di Tanjung Sari.
Namun, hingga saat ini, aparat keamanan belum melakukan tindakan apapun meski laporan dari warga sudah beberapa kali diajukan. Warga menduga pemilik tempat tersebut menggunakan pengaruhnya untuk menghindari penindakan hukum.
“Kami mendengar pemiliknya adalah pensiunan polisi. Mungkin itu sebabnya aparat enggan bertindak,” ujar seorang warga yang kecewa dengan lambatnya respons pihak berwenang.
Praktik prostitusi terselubung ini juga berpotensi menimbulkan dampak sosial yang lebih luas. Beberapa orang tua mengkhawatirkan pengaruh buruk terhadap anak-anak mereka yang tinggal di sekitar lokasi.
“Kami ingin lingkungan ini aman dan bersih. Kalau ada hal seperti itu, generasi muda bisa terpengaruh. Kami meminta agar aparat segera menutup tempat tersebut,” kata Ani, seorang ibu rumah tangga.
Sementara itu, pihak kelurahan mengaku telah menerima laporan dari warga terkait dugaan praktik prostitusi tersebut. Lurah Tanjung Sari, Abdul Kadir, berjanji akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan tindakan tegas dilakukan.
“Kami tidak akan membiarkan ada praktik yang merusak moral masyarakat di wilayah ini. Kami sedang mengumpulkan bukti dan akan segera melaporkan kepada pihak berwenang untuk langkah lebih lanjut,” ujarnya.
Di sisi lain, pihak kepolisian Medan Selayang menyatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut. Kapolsek Medan Selayang, Kompol Rudi Hartono, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini dan meminta masyarakat untuk memberikan informasi tambahan.
“Kami tidak akan mentolerir aktivitas ilegal apapun, termasuk prostitusi. Jika terbukti ada pelanggaran, kami akan bertindak tegas,” ujarnya.
Warga berharap kasus ini segera ditangani dengan serius agar lingkungan mereka kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman. Langkah tegas dari pihak berwenang dinilai penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
“Jangan sampai praktik seperti ini dibiarkan karena akan merusak generasi penerus. Kami mendesak aparat agar segera menutup tempat tersebut dan memberikan sanksi kepada siapa pun yang terlibat,” tutup Ridwan.