Presiden Jokowi Dukung Keputusan Pemerintah Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Jakarta, Bukan di IKN

DUNIAMEDAN.COM –Keputusan pemerintah untuk tidak menggelar Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini telah menarik perhatian publik. Keputusan ini menjadi catatan penting mengingat upacara tersebut merupakan peringatan kemerdekaan pertama di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah memutuskan bahwa peringatan akan tetap digelar di Jakarta, bukan di IKN sebagaimana yang sempat direncanakan sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan dukungan penuhnya terhadap keputusan pemerintah. Dalam pernyataan singkatnya di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat, 18 Juli 2025, Jokowi mengatakan bahwa seluruh keputusan pemerintah perlu didukung sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam membangun bangsa.

“Semua keputusan pemerintah, kita harus dukung,” ujar Jokowi kepada wartawan yang menemuinya pagi itu. Pernyataan tersebut menunjukkan sikap kenegarawanan Jokowi yang tetap memberikan dukungan kepada pemerintahan baru, termasuk dalam kebijakan simbolik seperti pelaksanaan upacara kemerdekaan.

Sebelumnya, publik sempat menantikan perayaan HUT RI ke-80 sebagai momentum bersejarah yang akan digelar pertama kalinya di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Harapan itu menguat sejak masa pemerintahan Jokowi, yang mendorong percepatan pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan baru. Namun, dengan pertimbangan tertentu, keputusan pun diambil untuk tetap melangsungkan peringatan di Jakarta.

Menurut sumber internal pemerintah, keputusan tersebut dilatarbelakangi oleh kesiapan infrastruktur dan logistik di IKN yang belum sepenuhnya optimal. Meskipun sejumlah fasilitas pemerintahan sudah mulai berpindah ke Nusantara, namun belum semuanya siap mengakomodasi rangkaian besar upacara kenegaraan sekelas perayaan kemerdekaan.

Jokowi sendiri tidak mempermasalahkan keputusan tersebut. Ia menilai bahwa proses pembangunan IKN adalah pekerjaan besar yang membutuhkan waktu, koordinasi, serta kesiapan matang. Ia juga menegaskan pentingnya tidak memaksakan sesuatu hanya demi simbolisme jika kesiapan di lapangan belum memungkinkan.

“Yang penting substansi peringatan kemerdekaan tetap terjaga. Di manapun upacaranya, semangatnya harus tetap sama,” ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa membangun ibu kota negara bukanlah perkara seremonial semata, melainkan bagian dari transformasi jangka panjang Indonesia. Oleh karena itu, prosesnya harus didasari pada ketelitian, bukan sekadar keinginan untuk menunjukkan pencapaian secara instan.

Keputusan pemerintah ini juga dinilai sebagai bentuk kehati-hatian dan pragmatisme yang diperlukan dalam transisi pemerintahan. Presiden Prabowo dan jajarannya tampaknya ingin memastikan bahwa pelaksanaan acara besar negara tidak menimbulkan persoalan teknis maupun logistik yang dapat mencoreng makna perayaan kemerdekaan.

Sejumlah pengamat menilai langkah ini sebagai pendekatan realistis. Meskipun secara simbolik pelaksanaan upacara di IKN akan memperkuat legitimasi ibu kota baru, namun hal tersebut tidak boleh mengorbankan kelancaran dan kekhidmatan acara nasional.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah HUT RI ke-80. Berbagai persiapan mulai dilakukan, termasuk penataan kawasan Monumen Nasional (Monas) yang akan kembali menjadi pusat upacara kenegaraan.

Warga Jakarta pun menyambut baik keputusan ini. Banyak dari mereka yang merasa bangga bisa kembali menyaksikan langsung perayaan Hari Kemerdekaan di ibu kota lama, sembari menantikan saat di mana IKN benar-benar siap menjadi panggung nasional.

Jokowi, dalam kesempatan yang sama, turut menyampaikan harapan agar masyarakat tetap menjaga semangat persatuan dan nasionalisme menjelang perayaan HUT RI. Ia mengatakan bahwa momentum kemerdekaan harus menjadi waktu refleksi atas perjalanan panjang bangsa menuju cita-cita besar.

Dengan sikap legowo dan mendukung penuh kebijakan pemerintah saat ini, Jokowi menunjukkan keteladanan sebagai pemimpin yang menempatkan kepentingan bangsa di atas ego pribadi atau kepentingan politik. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan tetap kuat jika semua elemen bangsa saling mendukung dan menghormati keputusan yang diambil demi kebaikan bersama.

Dengan demikian, meskipun Upacara HUT RI ke-80 batal digelar di IKN, semangat kemerdekaan dan harapan akan masa depan bangsa tetap menyala di seluruh penjuru negeri. Pemerintah, rakyat, dan semua pemangku kepentingan diharapkan terus bergerak bersama untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan berdaulat di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *