Rahmat Hidayat Laporkan Insiden Kekerasan di RSU Dr. Pirngadi Medan

Duniameda.com – Seorang influencer asal Kota Medan, Rahmat Hidayat, yang dikenal luas di media sosial dengan nama Aleh, resmi melaporkan dugaan tindak kekerasan yang dialaminya ke Mapolrestabes Medan, pada Sabtu (5/4/2025). Laporan ini dibuat setelah dirinya diduga mendapat perlakuan kasar dari seorang pria saat berada di RSU Dr. Pirngadi Medan, Jumat malam (4/4/2025).

Kejadian yang menimpa Rahmat terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, ketika ia tengah berada di area rumah sakit tersebut. Menurut keterangan Rahmat kepada awak media, ia secara tiba-tiba didekati oleh seorang pria berpenampilan seperti aparat dan kemudian dicekik tanpa sebab yang jelas.

“Saya hanya sedang menunggu informasi tentang kerabat yang dirawat di dalam. Tiba-tiba pria itu datang, mendekati saya, dan langsung mencekik leher saya. Saya kaget dan tidak tahu apa kesalahan saya,” ujar Aleh saat diwawancarai setelah membuat laporan polisi.

Kejadian tersebut sempat mengundang perhatian pengunjung rumah sakit lainnya. Beberapa orang berusaha melerai, dan situasi baru mereda setelah petugas medis datang. Rahmat yang merasa terancam dan mengalami luka ringan di lehernya, langsung memutuskan untuk melaporkan insiden ini ke pihak berwajib.

Setelah dilakukan penyelidikan awal, pria yang diduga pelaku kekerasan tersebut ternyata adalah seorang petugas keamanan internal RSU Dr. Pirngadi. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang Humas Polrestabes Medan, Kompol Hendra Sitompul.

“Benar, korban telah melapor. Saat ini kami sedang memeriksa saksi-saksi dan mengonfirmasi identitas pelaku yang disebut sebagai petugas keamanan di rumah sakit. Proses hukum akan tetap berjalan,” ujar Kompol Hendra.

Pihak rumah sakit sendiri belum memberikan pernyataan resmi. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, manajemen RSU Dr. Pirngadi sedang mengumpulkan data internal terkait insiden tersebut dan berjanji akan bekerja sama dalam penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.

Kejadian ini menuai reaksi luas di media sosial. Para pengikut Rahmat Hidayat di Instagram dan TikTok menyuarakan keprihatinan mereka, bahkan sebagian mendesak pihak rumah sakit untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.

Banyak warganet menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum petugas, apalagi terjadi di lingkungan rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat pelayanan dan kenyamanan publik. “Gimana bisa merasa aman kalau petugas di tempat umum malah main tangan?” tulis salah satu komentar.

Beberapa tokoh publik lokal juga ikut menanggapi kasus ini. Salah satunya adalah pegiat sosial Kota Medan, Rizky Ahmad, yang menekankan pentingnya pelatihan etik dan komunikasi bagi petugas keamanan. “Petugas keamanan harusnya jadi garda depan kenyamanan pengunjung, bukan justru membuat trauma.”

Rahmat sendiri mengaku masih trauma atas insiden tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa langkah hukumnya tidak bertujuan membesar-besarkan masalah, melainkan untuk mendapatkan keadilan dan memberikan pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang pada orang lain.

“Saya tidak ingin ada orang lain yang mengalami seperti saya. Ini bukan tentang saya sebagai influencer, ini tentang hak sebagai warga negara untuk diperlakukan dengan hormat,” ujarnya.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan mengusut kasus ini secara transparan. Saat ini, pelaku masih dalam tahap pemeriksaan dan akan segera dipanggil resmi untuk dimintai keterangan sebagai terlapor.

Diharapkan dalam waktu dekat, akan ada titik terang mengenai motif pelaku melakukan tindakan tersebut. Apakah murni kesalahpahaman atau ada unsur pelanggaran SOP dari pihak rumah sakit.

Kasus ini menjadi sorotan penting mengenai pentingnya standar pelayanan publik yang ramah dan bebas dari kekerasan, terutama di institusi pelayanan kesehatan. Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor jika mengalami kekerasan di ruang publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *