Ringkus Sabu 30 Kg di Langkat: Dua Kurir Disergap Saat Naik Becak Motor Menuju Tol

DUNIAMEDAN.COM – Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara berhasil menggagalkan peredaran sabu seberat 30 kilogram di Kabupaten Langkat. Dua tersangka yang berprofesi sebagai nelayan ditangkap dalam keadaan membawa narkoba tersebut saat hendak memasuki jalan tol menggunakan becak motor (bektor).

Operasi penangkapan ini merupakan hasil pengembangan informasi mengenai masuknya sabu ke wilayah Langkat melalui jalur perairan Malaysia. Tim penyidik kemudian melakukan profiling terhadap pelaku sebelum akhirnya melakukan penyergapan pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, informasi awal yang diterima tim mengarah pada rencana pengiriman sabu ke Desa Tangkahan Durian, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat. Lokasi tersebut berada tepat sebelum gerbang tol, yang kemudian ditetapkan sebagai TKP pertama (TKP 1).

“Tim bergerak cepat setelah mendapatkan informasi valid dan berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Kedua tersangka akhirnya diamankan di TKP 1 dalam keadaan membawa sabu,” jelas Kombes Jean pada konferensi pers, Sabtu (31/5/2025).

Modus operandi yang digunakan pelaku terbilang unik namun berisiko tinggi. Kedua tersangka memilih menggunakan becak motor sebagai alat transportasi untuk mengantarkan sabu seberat 30 kilogram tersebut. Becak motor dinilai kurang mencolok dibandingkan kendaraan pribadi atau truk, sehingga diharapkan bisa lolos dari pengawasan aparat.

Namun, tim Reserse Narkoba Polda Sumut telah memantau pergerakan kedua tersangka sebelum mereka sampai di lokasi. Setelah memastikan bahwa kedua pelaku membawa paket mencurigakan, tim langsung melakukan penangkapan. Kedua tersangka tidak sempat melawan atau melarikan diri karena situasi telah dikendalikan oleh petugas.

Pengakuan awal dari tersangka menyebutkan bahwa mereka hanya bekerja sebagai kurir dan tidak mengetahui secara detail jaringan besar di balik pengiriman sabu tersebut. “Mereka mengaku dibayar Rp 5 juta per orang untuk mengantarkan paket dari pesisir Langkat ke lokasi yang ditentukan,” ungkap Kombes Jean.

Sabu seberat 30 kilogram yang berhasil diamankan memiliki nilai jual mencapai Rp 90 miliar di pasar gelap. Jenis sabu yang ditemukan merupakan sabu kristal berkualitas tinggi yang biasa diselundupkan dari luar negeri.

Kapolda Sumut, Irjen Dadang Hartanto, menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bagian dari upaya serius kepolisian dalam memerangi peredaran narkoba di Sumatera Utara. “Kami akan terus membongkar jaringan narkoba hingga ke akar-akarnya. Tidak ada toleransi bagi pengedar narkoba di wilayah kami,” tegasnya.

Kasus ini juga mengungkap fakta bahwa jalur perairan Malaysia-Sumatera Utara masih menjadi rute favorit penyelundupan narkoba. Kedua tersangka mengaku menerima paket sabu tersebut dari seorang tengkulak di perbatasan perairan Malaysia sebelum membawanya ke daratan menggunakan perahu kecil.

Tim Reserse Narkoba kini sedang mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap jaringan di balik pengiriman sabu tersebut. Beberapa nama sudah masuk dalam daftar pencarian, termasuk seorang yang diduga sebagai bandar narkoba di wilayah Langkat.

Masyarakat Langkat menyambut baik pengungkapan kasus ini. “Kami senang aparat bertindak cepat. Narkoba sudah merusak banyak generasi muda di sini,” ujar seorang tokoh masyarakat Brandan Barat.

Kedua tersangka saat ini ditahan di Mapolda Sumut dan terancam hukuman berat sesuai UU Narkotika. Pasal yang disangkakan bisa menjerat mereka dengan hukuman penjara seumur hidup bahkan hukuman mati, mengingat jumlah sabu yang digagalkan sangat besar.

Kapolda Sumut mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkoba. “Kami butuh dukungan masyarakat sebagai mata dan telinga di lapangan,” pesan Irjen Dadang.

Operasi pengungkapan kasus ini menjadi bukti keseriusan aparat dalam memerangi narkoba. Keberhasilan ini diharapkan bisa memutus salah satu rantai pasok narkoba yang masuk ke Sumatera Utara sekaligus menjadi peringatan bagi para pengedar narkoba lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *