Sumut Petakan 147 Titik Rawan di Jalur Mudik Lebaran 2025

Duniamedan.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Utara bersama sejumlah instansi terkait telah memetakan 147 titik rawan di sepanjang jalur mudik Lebaran 2025. Titik rawan tersebut meliputi potensi kecelakaan, kemacetan, hingga bencana alam seperti longsor dan banjir yang berpotensi menghambat arus lalu lintas.

Kepala Dishub Sumut, Zulham Effendi, menyampaikan bahwa identifikasi titik rawan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dini guna memastikan kelancaran dan keselamatan pemudik selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.

“Kami telah bekerja sama dengan pihak kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait lainnya untuk memetakan serta menyiapkan langkah penanganan di titik-titik yang dinilai rawan,” ujar Zulham dalam konferensi pers di Medan, Senin (17/2/2025).

Menurutnya, dari 147 titik rawan tersebut, sebanyak 85 titik dikategorikan rawan kecelakaan, 40 titik rawan kemacetan, dan 22 titik rawan bencana alam. Lokasi-lokasi ini tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Utara yang menjadi jalur utama pemudik.

Beberapa titik kritis di antaranya berada di jalur Lintas Sumatera seperti ruas Medan–Tebing Tinggi, Pematang Siantar–Parapat, serta jalur pegunungan menuju Tanah Karo yang dikenal rawan longsor saat curah hujan tinggi.

Selain itu, daerah pesisir seperti Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal juga menjadi perhatian khusus karena rawan banjir saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Dishub Sumut telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi potensi gangguan di jalur mudik. Salah satunya adalah dengan menempatkan posko siaga di titik-titik rawan, bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memantau arus lalu lintas selama 24 jam penuh.

“Setiap posko akan dilengkapi dengan petugas gabungan dari Dishub, Polri, TNI, dan tenaga medis. Kami juga menyiagakan alat berat di lokasi rawan longsor untuk memastikan akses jalan tetap lancar jika terjadi bencana,” tambah Zulham.

Untuk mengurangi kemacetan, Dishub Sumut akan menerapkan sistem one way (satu arah) secara situasional di beberapa titik padat kendaraan. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pengelola jalan tol guna memastikan pelayanan di gerbang tol berjalan lancar dan tidak terjadi antrean panjang.

Pemudik juga diimbau untuk memanfaatkan jalur alternatif yang telah disiapkan di beberapa daerah. Rambu petunjuk dan informasi jalur alternatif akan disediakan di titik-titik strategis untuk memudahkan pengendara.

Dinas Perhubungan mengingatkan para pemudik agar mempersiapkan kendaraan dengan baik dan mematuhi aturan lalu lintas. “Keselamatan adalah prioritas utama. Kami mengimbau masyarakat untuk berkendara dengan hati-hati, mematuhi batas kecepatan, dan tidak memaksakan diri jika kondisi fisik lelah,” kata Zulham.

Selain upaya pengamanan di darat, Dishub Sumut juga berkoordinasi dengan operator penyeberangan untuk memastikan kelancaran arus mudik melalui jalur laut dan danau, terutama di Danau Toba yang menjadi destinasi utama wisatawan selama libur Lebaran.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut memberikan dukungan dengan menyediakan prakiraan cuaca secara real-time di jalur-jalur utama. Informasi ini akan disebarluaskan melalui berbagai media untuk membantu pemudik mengambil keputusan terbaik saat bepergian.

Masyarakat yang mengalami kendala di perjalanan dapat mengakses layanan darurat yang tersedia di setiap posko atau menghubungi call center Dishub Sumut yang aktif selama masa mudik berlangsung.

Dengan adanya pemetaan dan persiapan matang ini, pemerintah daerah berharap arus mudik Lebaran 2025 di Sumatera Utara dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik.

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat bisa pulang kampung dengan selamat dan menikmati momen Lebaran bersama keluarga,” pungkas Zulham.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *