
Duniamedan.com – Suasana awal Ramadan di Kota Medan, Sumatera Utara, diwarnai insiden tawuran antar kelompok pemuda. Bentrokan tersebut terjadi di Jembatan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, pada Sabtu (1/3/2025) dini hari, menjelang waktu sahur.
Menurut keterangan warga sekitar, tawuran terjadi secara tiba-tiba dan melibatkan puluhan pemuda dari dua kelompok berbeda. Mereka saling serang menggunakan batu, kayu, dan beberapa benda tumpul lainnya.
Seorang warga bernama Ridwan (45) mengungkapkan bahwa tawuran mulai pecah sekitar pukul 03.00 WIB. “Awalnya terdengar suara ribut-ribut di dekat jembatan, tiba-tiba banyak pemuda saling lempar batu dan mengejar satu sama lain,” ujarnya.
Kejadian ini menyebabkan arus lalu lintas di sekitar Jalan KL Yos Sudarso terganggu. Sejumlah pengendara terpaksa mencari jalur alternatif karena takut terjebak di tengah kericuhan.
Warga yang khawatir dengan eskalasi kekerasan segera melapor ke pihak kepolisian. Tak lama berselang, personel Polsek Medan Labuhan tiba di lokasi untuk membubarkan massa dan mengendalikan situasi.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Heriyanto, membenarkan adanya insiden tawuran tersebut. Pihaknya segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan bentrokan dan mengamankan sejumlah pemuda yang diduga terlibat.
“Kami menerima laporan dari masyarakat dan segera mengerahkan anggota ke lokasi. Situasi berhasil dikendalikan setelah dilakukan pembubaran paksa,” jelasnya.
Polisi berhasil mengamankan lima orang pemuda yang diduga sebagai provokator tawuran. Mereka dibawa ke Mapolsek Medan Labuhan untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait motif di balik bentrokan tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tawuran ini diduga dipicu oleh perselisihan antarkelompok pemuda yang sebelumnya sudah memiliki riwayat konflik. Selain itu, adanya saling ejek di media sosial turut memperkeruh suasana hingga berujung pada bentrokan fisik.
“Kami masih mendalami motif utamanya, namun sejauh ini diduga karena dendam lama dan provokasi di media sosial,” tambah Kompol Heriyanto.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, beberapa pemuda mengalami luka ringan akibat terkena lemparan batu. Pihak kepolisian juga menemukan beberapa senjata tajam yang diduga digunakan dalam tawuran.
Menyikapi kejadian ini, pihak berwenang akan meningkatkan patroli di wilayah Medan Labuhan, terutama selama bulan Ramadan. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya bentrokan serupa di masa mendatang.
“Kami akan meningkatkan patroli rutin di daerah rawan konflik, terutama menjelang sahur dan setelah salat tarawih,” tegas Kapolsek.
Warga di sekitar Jembatan Pekan Labuhan berharap aparat keamanan dapat bertindak lebih tegas untuk mencegah aksi tawuran yang meresahkan masyarakat. Mereka khawatir insiden serupa akan terus berulang jika tidak ada tindakan pencegahan yang efektif.
“Kami minta polisi lebih sering patroli, apalagi di bulan puasa. Jangan sampai kejadian ini merusak ketenangan ibadah Ramadan,” kata Siti (38), seorang warga setempat.
Dengan adanya pengamanan yang lebih ketat dan kerja sama antara polisi serta masyarakat, diharapkan kejadian tawuran di wilayah Medan Labuhan dapat diminimalisasi. Polisi mengimbau para orang tua agar memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama saat malam hari.
Pihak kepolisian juga berencana mengadakan dialog dan sosialisasi perdamaian untuk meredam ketegangan antarkelompok pemuda di wilayah tersebut. Langkah ini diharapkan mampu membangun kesadaran dan mencegah konflik di masa depan.