
DUNIAMEDAN.COM Stadion Kebun Bunga yang berlokasi di Jalan Borobudur, Kecamatan Medan Petisah, kini hadir dengan wajah baru setelah melalui proses revitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Mengusung konsep ruang terbuka hijau multifungsi, stadion ini kini berganti nama menjadi Urban Community Park Kebun Bunga, yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana olahraga tetapi juga sebagai tempat rekreasi keluarga.
Revitalisasi ini merupakan bagian dari program Pemko Medan dalam menata kota agar lebih ramah lingkungan dan inklusif bagi masyarakat. Kawasan yang dulunya terkesan tertutup dan kurang terawat kini disulap menjadi ruang terbuka modern yang nyaman, estetik, dan ramah bagi semua kalangan.
Beragam fasilitas olahraga kini tersedia di Urban Community Park Kebun Bunga. Mulai dari lapangan sepak bola yang telah diperbaiki, lapangan tenis, lapangan voli, arena panjat dinding (wall climbing), hingga fasilitas untuk skateboard. Setiap fasilitas dirancang dengan standar yang baik demi menunjang kegiatan olahraga masyarakat.
Tidak hanya itu, taman ini juga dilengkapi dengan area jogging track yang modern dan bersih, serta alat-alat olahraga statis yang bisa digunakan masyarakat secara gratis. Dengan konsep ruang terbuka yang menyatu dengan alam, masyarakat kini memiliki alternatif tempat berolahraga yang representatif di tengah kota Medan.
Sejak diresmikan, Urban Community Park Kebun Bunga menjadi magnet baru bagi warga Medan. Setiap pagi dan sore, area ini selalu ramai dikunjungi oleh warga dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, orang tua, hingga komunitas olahraga. Mereka datang bukan hanya untuk berolahraga, tetapi juga sekadar menikmati udara segar dan suasana hijau di tengah hiruk-pikuk kota.
Dengan tampilan yang lebih bersih, aman, dan modern, Urban Community Park ini menciptakan budaya baru dalam gaya hidup masyarakat kota yang lebih sehat dan aktif. Keberadaannya juga mendorong tumbuhnya interaksi sosial yang positif antarwarga.
Sayangnya, di tengah keberhasilan revitalisasi ini, muncul tantangan baru yang mengancam keindahan dan kenyamanan taman tersebut. Sejumlah fasilitas umum mulai mengalami kerusakan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa lampu hias taman yang sebelumnya mempercantik area publik terlihat rusak, bahkan ada yang copot dari tempatnya. Kerusakan ini sangat disayangkan mengingat seluruh fasilitas dibangun dengan dana publik dan diperuntukkan bagi kepentingan bersama.
Kondisi tersebut mengindikasikan masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat dalam menjaga fasilitas umum. Padahal, menjaga kebersihan dan keutuhan fasilitas bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga kewajiban seluruh warga sebagai pengguna.
Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah menyampaikan keprihatinan atas tindakan perusakan tersebut. Pihaknya juga berjanji akan meningkatkan pengawasan dan memasang CCTV di beberapa titik rawan untuk mencegah kerusakan berulang.
Selain pengawasan, edukasi terhadap masyarakat juga menjadi hal penting yang harus terus dilakukan. Melalui sosialisasi dan kampanye publik, diharapkan masyarakat menyadari bahwa fasilitas publik adalah milik bersama dan harus dijaga demi kenyamanan semua orang.
Pemerintah juga mendorong peran serta komunitas lokal dan tokoh masyarakat dalam menjaga keberlangsungan taman ini. Pelibatan warga dalam kegiatan rutin seperti gotong royong dan patroli lingkungan dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap fasilitas publik.
Urban Community Park Kebun Bunga adalah bukti nyata bahwa perubahan positif bisa dilakukan dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang baik. Namun, keberlanjutan dari perubahan tersebut sangat bergantung pada kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat.
Jika dikelola dan dijaga dengan baik, taman ini tidak hanya menjadi ruang publik yang membanggakan bagi Kota Medan, tetapi juga contoh sukses bagaimana kota-kota lain dapat mengembangkan ruang terbuka yang bermanfaat luas bagi warganya.