Wali Kota Medan Gelar Tes Urine Mendadak, Sejumlah Camat dan Lurah Terindikasi Positif Narkoba

Duniamedan.com – Sebuah langkah mengejutkan diambil oleh Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dengan menggelar tes urine mendadak terhadap jajaran camat dan lurah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) tanpa adanya pemberitahuan atau rencana sebelumnya.

Langkah tegas ini menuai perhatian publik setelah diketahui bahwa beberapa pejabat tingkat kecamatan dan kelurahan terindikasi positif mengonsumsi narkotika. Dari hasil awal pemeriksaan, disebutkan ada empat orang yang diduga positif narkoba, meskipun status mereka masih menunggu konfirmasi ulang melalui pendataan dan uji laboratorium lanjutan.

Wali Kota Rico menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmennya untuk membersihkan birokrasi dari pengaruh narkoba. Ia menegaskan bahwa pejabat publik seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, bukan justru terlibat dalam penyalahgunaan zat berbahaya.

“Kami tidak main-main. Ini bentuk komitmen kami agar lingkungan Pemko Medan bebas dari narkoba. Kalau terbukti, akan ada tindakan tegas,” ujar Rico dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (4/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa tindakan mendadak ini dilakukan untuk mencegah kebocoran informasi yang bisa membuat para pejabat bersiap-siap atau memanipulasi hasil tes. Menurutnya, cara ini lebih efektif untuk mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan.

Pemeriksaan dilakukan secara acak dan menyeluruh. Semua camat dan lurah diminta hadir ke kantor wali kota tanpa pemberitahuan sebelumnya mengenai tujuan pertemuan. Setelah mereka berkumpul, tim dari BNN langsung menggelar tes urine di tempat.

Hasil sementara menunjukkan empat pejabat yang urinenya mengandung zat yang mencurigakan. Namun, Rico menekankan bahwa hasil tersebut belum final. “Perlu uji laboratorium lanjutan untuk memastikan validitasnya. Bisa jadi ada obat-obatan medis tertentu yang dikonsumsi, jadi kami tidak mau gegabah menyimpulkan,” tambahnya.

Meskipun demikian, Rico juga mengatakan bahwa Pemko Medan tetap mengambil langkah antisipatif. Keempat pejabat tersebut untuk sementara waktu dibebastugaskan dari jabatan hingga hasil akhir dari pemeriksaan lanjutan keluar.

Langkah tegas ini menuai reaksi beragam dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi sikap berani Wali Kota Medan dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan pemerintahan. Menurut mereka, pejabat publik yang bersih dari narkoba akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan berintegritas kepada warga.

Namun ada juga pihak yang meminta agar proses hukum dijalankan dengan transparan dan adil. Mereka berharap tidak ada yang dikorbankan secara sepihak tanpa bukti yang kuat. “Kami berharap hasil uji lab benar-benar objektif dan dipublikasikan dengan terbuka,” ujar salah satu tokoh masyarakat.

Sementara itu, pihak BNN mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam tes mendadak ini. Mereka menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan BNN dalam memerangi peredaran serta penyalahgunaan narkoba di kalangan aparatur sipil negara (ASN).

“ASN harus bersih dari narkoba. Kalau mereka sebagai pelayan masyarakat saja memakai, bagaimana bisa menjadi panutan?” ujar salah satu pejabat BNN wilayah Sumatera Utara.

Langkah ini diperkirakan akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam melakukan pembersihan internal birokrasi dari narkotika. Tes mendadak seperti ini dianggap sebagai cara efektif untuk mendeteksi dan menindak oknum yang terlibat.

Di sisi lain, Wali Kota Rico juga menyampaikan rencana untuk memperluas tes urine ke instansi lain, termasuk dinas dan badan di bawah Pemko Medan. Ia berharap program ini menjadi gerakan masif untuk menjaga pemerintahan yang sehat dan profesional.

“Kami ingin Medan bebas narkoba, tidak hanya di masyarakat, tapi juga di pemerintahan. Kalau pemimpinnya bersih, maka pelayanan publik pun akan maksimal,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *